Diabetes Melitus (DM) di Indonesia menjadi salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM) penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan penyakit jantung. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memperkirakan pada tahun 2030 yang akan datang penyandang DM di Indonesia mencapai 21,3 juta jiwa. Menyikapi hal tersebut untuk membantu menurukan prevalensi DM, Rumah Sakit Akademik Universitas Gadjah Mada (RSA UGM) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman mengadakan kegiatan screening DM dan TB di Poli Yudistira 2 RSA UGM (15/10/2023).
DM merupakan kondisi dimana gula yang masuk dalam tubuh tidak dapat diubah menjadi energi. Pada saat makan, tubuh mengurai karbohidrat menjadi gula (glukosa). Hormon insulin, yang diproduksi di pankreas, kemudian memerintahkan sel tubuh untuk menyerap gula tersebut menjadi energi. Diabetes terjadi jika insulin tidak dihasilkan atau tidak bekerja dengan baik, sehingga menyebabkan gula menumpuk di dalam darah. Pada orang yang sudah terdiagnosis DM berisiko untuk terkena komplikasi yaitu kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, hipertensi, dan juga tuberkulosis (TB).
Pada pasien DM berisiko terkena penyakit TB, karena diabetes adalah satu penyakit yang menurunkan sistem kekebalan tubuh. Kondisi gula darah yang tinggi pada penderita DM, merupakan lingkungan yang baik untuk bakteri berkembang termasuk kuman TB laten yang bisa aktif. Sedangkan penderita TB berisiko mengalami DM salah satunya akibat dampak obat-obatan TB di pankreas yang menyebabkan penurunan kadar insulin, sehingga menaikkan gula darah. Inilah yang akhirnya membuat dua penyakit tersebut dapat dialami secara bersamaan.
RSA UGM sebagai salah satu pelayanan kesehatan berkomitmen untuk mewujudkan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s (Sustainable Development Goals), yang tertuang di dalam tujuan nomor 3 yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dimana hal ini menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di segala usia. RSA UGM berkolaborasi dengan Dinkes Kabupaten Sleman berusaha mewujudkan turunnya prevalensi DM dan TB, dengan melakukan kegiatan edukasi kesehatan oleh dokter spesialis paru dan screening kesehatan dilaksanakan secara gratis untuk masyarakat umum berusia >18 tahun dengan capaian 96% dari total target masyarakat yang mengikuti screening.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada hari Minggu, 15 Oktober 2023 di Yudistira 2 RSA UGM diikuti oleh 116 peserta yang mempunyai KTP DIY dan berumur >18tahun. Pelaksaan kegiatan berupa edukasi kesehatan dan screening kesehatan. Screening diawali dengan pendataan peserta, pengukuran tensi, penimbangan berat badan dan tinggi badan, pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS) dan pemeriksaan rontgen jika peserta dengan angka GDS>200 mg/dl. Acara ini berlangsung dengan lancar, peserta sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Semoga dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin peduli dengan kesehatannya dengan melakukan screening kesehatan secara berkala (PKRS RSA UGM-2023)
Comments